Waspada ...!! Penyakit Tidak Menular (PTM) membayangi Kita.

Penyakit Tidak Menular (PTM) membayangi kita, Mitra Kesehatan Masyarakat,... Waspada...!!

Tulisan ini penulis persembahkan untuk:

  1. Almarhum Ayahanda Tercinta, yang meninggal karena penyakit jantung pada dua tahun yang lalu, semoga beliau diberikan tempat yang layak di sisi-Nya. Amin. Amin Ya Rabbal Alamin.
  2. Almarhum Kepala Desa Kendek Kecamatan Banggai Utara Kabupaten Banggai Laut, yang mana beliau adalah salah satu Kepala Desa yang ada di wilayah kerja puskesmas tempat penulis bertugas. Beliau meninggal pada usia yang masih terbilang muda oleh penyakit Jantung, pada malam bersamaan dengan pembuatan tulisan ini. Semoga amal baktinya di terima di sisi-Nya. Amin.

Dewasa ini, Indonesia mengalami perubahan jenis penyakit atau mengalami masa transisi penyakit. Ketika dengan gencarnya di canangkan Indonesia Bebas Polio, kita dihadapkan lagi dengan masalah Penyakit Tidak Menular Seperti Diabetes, Penyakit Jantung, Kanker, Stroke dan Lainnya yang menurut beberapa sumber bahwa jenis penyakit ini terus mengalami peningkatan.

Perilaku hidup yang tidak sehat menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit tidak menular seperti gaya hidup, pola makan dan kebiasaan berolahraga. Bukan tidak mungkin, semua ini boleh jadi salah satunya disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat mengenai faktor risiko Penyakit Tidak Menular ini. Sebagaimana disebutkan oleh para pakar Penyakit Tidak Menular bahwa untuk mengenali kausa dari jenis penyakit ini memang sangat sulit dibandingkan dengan penyakit menular.

Berbagai upaya pemerintah dilakukan untuk menangani permasalahan Penyakit Tidak Menular sampai ke tingkat pemerintahan terkecil, salah satunya yaitu dengan pembentukan Posbindu yang jenis pelayanannya berbasis promotif dan preventif bagi masyarakat usia 15 Tahun ke atas dan salah satu kegiatannya adalah melakukan promosi gaya hidup sehat sehingga masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dalam mencegah terjadinya Penyakit Tidak Menular.

Menurut kami, upaya pemerintah tersebut perlu mendapat dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat. Baik melakukannya untuk diri sendiri maupun melakukan sesuatu untuk membantu orang lain berupa penyebaran informasi bermanfaat. Walaupun mungkin ini adalah hal terkecil yang dilakukan tapi cukup memberikan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Dengan dasar itulah, kami selaku penulis di blog Mitra Kesehatan Masyarakat merasa perlu untuk membagikan berbagai informasi termasuk informasi Penyakit Tidak Menular yang menjadi topik pembahasan pada tulisan ini. Berikut informasi yang kami bagikan (dikutip dari berbagai sumber):

Penyakit Jantung, Penyakit Tidak Menular (PTM)

Pengertian Umum Penyakit Tidak Menular

Istilah Penyakit Tidak Menular dipakai dengan maksud untuk membedakan kelompok penyakit-penyakit lainnya yang tidak termasuk dalam penyakit menular. Pengelompokan penyakit menular dalam sejarahnya lebih dahulu menemukan istilah untuk dirinya ketika penyakit tersebut sedang menyerang dunia dan masyarakat dengan cara menular. Penyakit-penyakit lainnya yang sifatnya tidak menular dikelompokkan sebagai Penyakit Tidak Menular.

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh kuman atau virus penyakit. Tidak pula ditularkan kepada orang lain, termasuk cedera akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Istilah Penyakit Tidak Menular (PTM) kurang lebih mempunyai kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti:

  1. Penyakit kronis;
  2. Penyakit non infeksi;
  3. New Communicable Diseases;
  4. Penyakit Degeneratif;
  5. Penyakit Perilaku.

Kesamaan penyebutan ini tidaklah sepenuhnya memberi kesamaan penuh antara satu dengan yang lainnya. Penyakit kronis dapat dipakai untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) karena kelangsungan PTM biasanya bersifat kronis (menahun) atau lama. Namun demikian ditemukan juga penyakit tidak menular yang kelangsungannya mendadak/akut, misalnya keracunan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mempergunakan istilah penyakit kronis (Chronic Diseases) untuk penyakit-penyakit tidak menular. Yang dimaksud dengan penyakit kronis ini memang jenis-jenis penyakit yang bersifat kronis, dan tidak memperhatikannya dari segi apakah menular atau tidak.

Nama penyakit non infeksi dipakai karena proses patologi PTM bukanlah suatu proses infeksi yang dipicu oleh mikroorganisme. Hanya saja tidak berarti bahwa kejadian PTM tidak ada hubungannya dengan peranan mikroorganisme. Proses patologi PTM mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan jenis penyakit masing-masing.

Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena terjadinya bersangkutan dengan proses degenerasi atau ketuaan sehingga PTM banyak ditemukan pada usia lanjut. Dan karena berlangsungnya yang lama itu pulalah yang menyebabkan PTM berkaitan dengan proses degeneratif yang berlangsung sesuai waktu/umur.

Sementara itu ada pula yang secara populer ingin menyebutnya sebagai 'new communicable disease' karena penyakit ini dianggap dapat menular, yakni melalui gaya hidup (life style). Gaya hidup dalam dunia modern dapat menular dengan caranya sendiri, tidak seperti penularan klasik penyakit menular yang lewat suatu rantai penularan tertentu.

Gaya hidup di dalamnya dapat menyangkut pola makan, kehidupan sek*ual dan komunikasi global. Perubahan pola makan telah mendorong perubahan peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan makan berlebihan atau berkolesterol tinggi.

Karakteristik Penyakit Tidak Menular (PTM)

Berbeda dengan penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik tersendiri seperti:

  1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu.
  2. Masa inkubasi yang panjang dan laten.
  3. Berlangsungnya penyakit yang berlarut-larut (kronis).
  4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis.
  5. Mempunyai variasi yang luas.
  6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya.
  7. Faktor penyebabnya bermacam-macam (multikausal), bahkan tidak jelas.

Kecenderungan Penyakit Tidak Menular

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa dewasa ini pola penyakit mengalami pergeseran, dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, termasuk di Indonesia sebagai negara berkembang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2010, hampir 2/3 kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Pada negara miskin dan negara berkembang, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang dengan usia 60 tahun ke bawah 29% disebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di negara-negara maju sebesar 13%.

Angka ini diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, dan merupakan penyebab kematian paling umum pada tahun 2030 melebihi penyakit yang disebabkan oleh penyakit menular. Selain itu juga, berdasarkan data WHO, pada negara-negara berkembang, 80% kematian akibat penyakit tidak menular di seluruh dunia terjadi pada negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, kecuali Afrika.

Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab kematian populasi manusia di usia muda. Pada negara berpenghasilan rendah dan menengah, kematian pada umur 60 tahun ke bawah, 29% disebabkan oleh penyakit tidak menular.

Indonesia pada dewasa ini menghadapi masalah Triple Burden Desease, yang ditandai dengan:

  1. Munculnya kembali penyakit-penyakit menular lama (re-emerging diseases);
  2. Munculnya penyakit-penyakit menular baru (new-emerging diseases);
  3. Penyakit Tidak Menular mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA) Tahun 2007, dan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 1995 dan 2001, menunjukkan bahwa terjadi transisi epidemiologi di mana kematian akibat penyakit tidak menular mengalami peningkatan selama 12 tahun (1995-2007) sedangkan kematian akibat penyakit menular mengalami penurunan.

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI telah melakukan berbagai upaya dalam menangani masalah Penyakit Tidak Menular, selain pembentukan kelembagaan seperti Posbindu, juga ada slogan khusus untuk penanganan penyakit tidak menular yaitu: "Mari Menuju Masa Muda Sehat, Hari Tua Nikmat, Tanpa PTM dengan Perilaku CERDIK:

Cek faktor risiko PTM (obesitas, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol) secara rutin dan teratur.

Enyah asap rokok dan populasi udara lainnya.

Rangsang aktivitas dengan gerak olahraga dan seni.

Diet yang sehat dengan kalori seimbang (Cukup sayur-buah, batasi gula garam dan lemak).

Istirahat yang cukup.

Kuatkan iman dalam menghadapi stres.

Demikianlah tulisan sederhana kami ini, semoga Doa dari para pembaca yang budiman atas kedua Almarhum yang kami sebutkan di atas dapat di Terima oleh Allah Swt. Amin.