Pertolongan Pertama pada Korban Patah Tulang Luka Terbuka dan Tertutup

Tulang yang patah disebut fraktur, diobati dengan berbagai cara yang berbeda bergantung kepada tulang mana yang patah/retak. Semua penderita yang memiliki fraktur tersembunyi harus diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit untuk diagnosa dan mendapatkan pengobatan selayaknya.

Perawatan dan perlakuan cermat harus dilakukan waktu membawa seorang penderita patah tulang. Bila dibawa dengan cara yang salah maka lukanya dapat menjadi lebih buruk.

Tindakan pada Patah Tulang Luka Tertutup


Memar kecil umumnya tidak memerlukan perawatan. Bila memar cukup besar maka berikan kompres dingin untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan.

Patah Tulang
Patah Tulang

Luka tertutup pada patah tulang paha atau kaki

  1. Rapatkan kedua kaki. Pertahankan paha atau kaki yang patah itu supaya tidak bergerak dengan mengikat kedua kaki itu menjadi empat bagian atau lebih dengan tali atau pembalut yang memadai (misalnya handuk, atau kain dan sebagainya), pengikatan itu meliputi paha atau atas lutut, pergelangan kaki dan pinggang/pinggul, sehingga penderita tidak dapat bergerak.
  2. Tetapi jangan mengikat kedua kaki, bila ternyata terdapat fraktur pinggang. Dalam kasus ini luruskan kedua kaki yang lumpuh dengan memakai papan kayu dan taruhlah sedikit lebih tinggi diatas posisi badan.
  3. Kirim penderita ke puskesmas atau rumah sakit dengan tandu atau diusung.
  4. Penderita boleh minum air bila ia menginginkan tetapi tidak boleh makan selagi dia berangkat menuju ke rumah sakit, sebab mungkin dia harus di operasi.


Luka tertutup pada patah tulang lengan

Letakkan tangan yang patah pada bagian depan dada memakai sebuah pembalut yang melingkar dada sehingga lengan yang patah tidak bisa bergerak dan kirim korban kerumah sakit atau puskesmas.

Tindakan patah Tulang pada Luka Terbuka


  1. Buka sehingga seluruh luka terlihat. Gunting pakaian penderita bila perlu. Lalu bersihkan darah dan kotoran dengan kapas steril atau benda bersih yang tersedia. Jangan puas jika menemukan satu luka, karena mungkin masih ada luka lain, atau luka keluar (pada luka tembus);
  2. Kontrol perdarahan dengan tekanan langsung dan peninggian. Jika perdarahan masih tidak terkontrol, dapat dibantu dengan menekan nadi.
  3. Cegah kontaminasi selanjutnya. Jaga luka sebersih mungkin.
  4. Jangan pernah mencoba mencabut benda apapun yang tertancap keluar dari luka.
  5. Bungkus dan balut luka. Pasang kasa steril dan kering, lalu balut.
  6. Periksalah nadi sebelum dan sesudah pemasangan pembalut.
  7. Catatan: selama merawat luka, tentramkan penderita. Walaupun anda sendiri khawatir namun jangan diperlihatkan.


Pembidaian


Pembidaian adalah salah satu cara yang mengusahakan agar anggota badan dalam keadaan tidak bergerak (imobilisasi).

Tujuan utama dari pembidaian adalah:
  1. Mencegah pergerakan lebih lanjut.
  2. Mengurangi rasa nyeri.
  3. Mengurangi cedera lebih lanjut (akibat pergerakan).
  4. Mengurangi perdarahan.


Prinsip-prinsip dalam melakukan pembidaian adalah:
  1. Bila perdarahan, lakukan kontrol perdarahan terlebih dahulu.
  2. Pda penderita sadar, katakanlah terlebih dahulu apa yang akan dilakukan (membidai dapat menimbulkan rasa nyeri)
  3. Buka daerah yang cedera dan akan dilakukan pembidaian. Bila ada perhiasan yang mengganggu pembidan, bukalah.
  4. Bila ada luka patah terbuka, tutupi terlebih dahulu luka dengan kasa steril.
  5. Lakukan penarikan ringan pada ujung tungkai (kaki) atau ujung lengan. Apabila ada krepitasi (bunyi gemeretak) jangan teruskan tarikan.
  6. Lakukan pembidaian dengan selalu melewati satu sendi sebelum patah, dan satu sendi setelah patah (satu sendi proksimal, satu sendi distal). Pemasangan alat yang kaku (papan, dll), minimal ada 2 sisi, walaupun bila terpaksa, satu sisi juga boleh. Pada bagian sisi yang berlekuk, lakukan penyanggahan dengan sesuatu yang lunak (bantal kecil, dsb). Bila tidak ada alat yang kaku, dapat dilakukan imobilisasi ke tubuh, misalnya dengan membalut lengan ke tubuh atau membalut tungkai ke tungkai yang sehat.
  7. Bila ada tulang yang menonjol, jangan paksa masuk kembali. Bila karena tarikan kita, tulang masuk kembali, laporkan pada petugas yang mengambil alih.


Cara Mengangkut Penderita


  1. Yang terpenting adalah tidak membuatnya lebih sakit, maka penanganan penderita harus diangkat dengan pengusung keras. Pengusung itu dapat berupa sebuah papan atau daun pintu. Bila banyak bagian lain yang terluka misalnya punggung, leher, dada atau pinggul maka jangan coba-coba mengangkat penderita sebelum anda mendapat bantuan orang lain, setidaknya 3 (tiga) orang untuk membantu anda. Lalu ambillah papan pengusung secepatnya, kemudian dengan bantuan orang-orang baringkan penderita diatas papan tersebut.
  2. Ingat...! Jangan berusaha menggerakkan penderita untuk hal-hal yang tidak perlu. Usahakan agar papan pengusung cukup lebar dan muat, minimal kuat untuk mengangkat penderita.
  3. Secara hati-hati, bawalah penderita ke rumah sakit atau puskesmas.

Demikianlah yang dapat kami bagikan, semoga dapat bermanfaat. Bagikan ke media sosial, mungkin ada yang membutuhkan.

Posting Komentar

Kami sangat berterimaksih jika anda meluangkan waktu memberikan komentar sesuai dengan tema pembahasan.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

نموذج الاتصال