Penempatan Tenaga Nusantara Sehat Tidak Sesuai Kebutuhan

Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat cukup terasa manfaatnya bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat didaerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Hal ini terjadi ketika diadakannya tenaga Nusantara Sehat yang ditempatkan di beberapa daerah untuk melakukan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif maupun kuratif.

Program ini merupakan program lintas unit utama di Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengamankan kesehatan masyarakat dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita.

Berbagai jenis tenaga diikutsertakan dalam perekrutan tenaga Nusantara Sehat termasuk Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga Kesehatan Lingkungan, Tenaga Ahli Teknik Laboratorium Medik, Tenaga Gizi dan Tenaga Kefarmasian. (Sumber: nusantarasehat.kemkes.go.id)

Menurut kami, hal ini merupakan upaya pembangunan kesehatan yang perlu mendapat apresiasi karena akan menjawab kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh daerah.

Namun, apakah dalam aplikasinya memang benar-banar menjawab kebutuhan tenaga diseluruh daerah? Ataukah hanya sekedar menjawab banyaknya para alumni terdidik yang belum mendapat bagian dalam sistem penganggaran ketenagaan? Coba kita lihat beberapa fakta yang ada.

Kami tidak bermaksud menyalahkan atau menyepelekan seseorang atau sekelompok orang. Tulisan ini tak lebih dari sebuah harapan untuk terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan di seluruh daerah.

Jika kita berjalan-jalan di beberapa daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, maka kita akan menemukan beberapa jenis tenaga yang masih sangat kekurangan tenaga Dokter dan Dokter Gigi.

Di satu sisi, beberapa jenis tenaga seperti bidan dan perawat sudah tersedia dan cukup memadai. Hanya saja penghonoran mereka hanya melalui dana DAU (Dana APBD II) yang jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan gaji para tenaga Nusantara Sehat.

Dengan kondisi sebagaimana kami sebutkan diatas, maka kita akan sama-sama sepakat tentang jenis tenaga apa saja yang paling dibutuhkan. Jika anda yang saat ini membaca tulisan ini adalah orang dari DTPK, maka anda akan lebih tau bagaimana kebutuhan daerah anda.

Parahnya, kami menyaksikan langsung penempatan "jenis tenaga tertentu" hasil perekrutan tenaga Nusantara Sehat ditempatkan di suatu puskesmas yang mana jumlah tenaga tersebut sebelumnya sudah tersedia atau ada di puskesmas tujuan penempatan. Sementara tenaga yang sangat dibutuhkan seperti Dokter Gigi tidak ada.

Yang jadi pertanyaan bagi kami:
Apakah tenaga dokter dan dokter gigi pendaftar Nusantara Sehat sangat kurang? Kalaupun demikian, hal ini juga merupakan permasalahan tingkat nasional yang perlu mendapat perhatian dan solusi demi pemenuhan jenis tenaga tersebut. Boleh jadi para tenaga dengan gelar tersebut memang kurang ataukah mereka tidak tertarik untuk mendaftar karena gaji yang mereka harapkan tidak sesuai dengan beban tugas yang akan dipikulnya nanti?

Kami tidak bisa memperkirakan jawaban sebelum ada data yang bisa mendukung asumsi. Oleh karena itu, bagi para pembaca yang ingin memberikan pendapatnya silakan berkomentar pada kolom komentar yang kami sediakan dibawah.

Sekian dari kami, semoga bermanfaat. Salam.