Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kesehatan Lingkungan

Analisa Masalah Kesehatan dengan Metode Precede-Proceed Pada film Dark Waters

Analisis masalah kesehatan pada film "Dark Waters" menggunakan kerangka perencanaan Model Precede-Proceed Model Precede-Proceed 1. Penilaian Sosial ( Social Assessment ) Film Dark Water menceritakan tentang seorang ibu tunggal yang tinggal di sebuah apartemen kumuh dengan putrinya yang berusia empat tahun. Apartemen tersebut memiliki sebuah lubang di langit-langit yang terus mengeluarkan air. Ibu tersebut juga mulai melihat penampakan seorang gadis kecil di apartemen tersebut. Dari segi sosial, film ini dapat dianalisis sebagai kritik terhadap kondisi perumahan kumuh di Jepang. Apartemen tersebut memiliki kondisi yang sangat buruk, dengan lubang di langit-langit yang terus mengeluarkan air. Hal ini dapat membahayakan kesehatan penghuninya, terutama anak-anak. Selain itu, film ini juga dapat dianalisis sebagai kritik terhadap sikap masyarakat Jepang yang tidak peduli terhadap orang lain. Ibu tersebut adalah seorang ibu tunggal yang berjuang untuk membesarkan putrinya. Namun, ...

Contoh Siklus PDCA untuk Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Kesehatan lingkungan adalah aspek penting dalam pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Puskesmas , sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia, memiliki peran krusial dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di wilayahnya. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mengelola program kesehatan lingkungan di Puskesmas adalah menggunakan Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) . PDCA Kesehatan Lingkungan Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh implementasi Siklus PDCA untuk meningkatkan program kesehatan lingkungan di Puskesmas. 1. Plan (Perencanaan) Pada tahap perencanaan, Puskesmas harus merumuskan tujuan, sasaran, dan strategi untuk program kesehatan lingkungan yang akan dijalankan. Misalnya, tujuan bisa berfokus pada pengendalian penyakit menular , peningkatan sanitasi lingkungan, atau edukasi masyarakat tentang praktek-praktek kesehatan lingkungan yang baik. Contoh : Di Puskesmas XYZ, tujuan program kesehatan lingkungan adalah mengurangi angka kasus d...

Meningkatkan Kebersihan dan Sanitasi untuk Mengatasi Stunting

Stunting merupakan masalah serius dalam pertumbuhan anak-anak di seluruh dunia. Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi dan nutrisi yang memadai. Penyebab utama stunting meliputi asupan makanan yang tidak mencukupi, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan praktik higiene yang tidak memadai. Dalam tulisan ini, kita akan fokus pada bagaimana peningkatan kebersihan dan sanitasi dapat berperan penting dalam mengatasi masalah stunting pada anak-anak. Kebersihan lingkungan dan sanitasi untuk mengatasi stunting Sanitasi dan Stunting Sanitasi yang buruk adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting pada anak-anak. Ketidakbersihan lingkungan dan kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan infeksi, yang pada gilirannya dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak. Di banyak daerah di seluruh dunia, masih banyak anak yang tidak memiliki akses terhadap fas...

Penyakit yang Sering Diderita Manusia Akibat Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kondisi di mana udara di sekitar kita terkontaminasi oleh substansi atau partikel yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara umum. Pencemaran udara dapat terjadi baik di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) dan disebabkan oleh berbagai sumber, termasuk aktivitas manusia dan alam. Sumber Pencemaran Udara Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai faktor, antara lain: 1. Pencemaran Udara Luar Ruangan (Outdoor): Emisi kendaraan bermotor : Gas buang kendaraan, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel-partikel halus (partikulat), dapat menyebabkan pencemaran udara. Emisi industri : Proses produksi dan pembakaran bahan bakar fosil di industri dapat menghasilkan gas dan partikel yang mencemari udara, seperti sulfur dioksida (SO2), oksida nitrogen (NOx), dan partikulat. Pembakaran biomassa : Pembakaran kayu, batu bara, dan limbah organik lainnya di rumah tangga atau dalam pert...

Rumah Sehat Aset Keluarga Sehat

Rumah sehat jarang menjadi perhatian orang ketika membangun atau membuat rumah mereka. Sebagian besar dari kita hanya mempertimbangkan nilai estetika dan ekonomi saja. Ada juga sebagian orang yang membangun rumah dengan penuh keterbatasan sehingga tidak memenuhi syarat rumah sehat . Coba perhatikan sekeliling kita, berapa kali kita melihat atau mendengarkan di antara kita yang memperbincangkan tentang bagaimana membangun sebuah rumah yang sehat atau hal apa saja yang harus dilakukan atau dipersiapkan untuk memenuhi kriteria rumah sehat? Padahal, kita pasti sepakat bahwa kesehatan sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa kesehatan semua yang kita miliki di dunia ini tidak akan berarti, bahkan dengan rumah yang megah sekalipun tidak berarti sama sekali jika kita mengidap penyakit yang selalu mengganggu dan menyiksa kita dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa Sehat Hidup Tak Berarti Banyak pengalaman dan tulisan-tulisan yang menceritakan para miliarder yang menyesali kehidupannya ya...

Indikator Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menurut Beberapa Instansi

Berikut beberapa indikator Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menurut beberapa instansi/departemen atau lembaga, yakni : Indikator RTLh Menurut Ketentuan Program BSPS Kemenpera luas lantai tidak mencukupi standar minimal luas /anggota keluarga = 9 m2; bahan lantai berupa tanah/kayu kelas IV; bahan dinding berupa bilik bambu/kayu/rotan atau kelas IV; bahan atap berupa daun atau genteng plentong yang sudah rapuh; tidak/kurang memiliki ventilasi dan pencahayaan; ketiadaan fasilitas sanitasi dan pembuangan; dan ketiadaan/keterbatasan air minum. Indikator RTLH Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Luas lantai bangunan tempat tinggal < 8 m2 per orang. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester. Jenis Atap dari bamboo/rumbia, alang-alang, genteng tanah kualitas murah. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga l...