Langsung ke konten utama

Postingan

Pelaksanaan Penyuluhan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowlandge ), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitud ), dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Tujuannya adalah agar penerima manfaat tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi tersebut demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya di bidang kesehatan . Perlu diingat...

Akreditasi Puskesmas dan Ketersediaan Sumber Daya di Puskesmas

Melakukan akreditasi puskesmas merupakan hal yang wajib bagi setiap puskesmas sebagaimana yang telah diatur dalam Permenkes Nomor 46 Tahun 2015. Batas akhir pelaksanaan akreditasi puskesmas yaitu pada tahun 2019. Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi puskesmas di seluruh Indonesia masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi sarana prasarana, ketenagaan maupun pembiayaan terutama bagi puskesmas-puskesmas yang berada di daerah terpencil dan tidak menutup kemungkinan juga masih ditemukan pada puskesmas pedesaan yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Indonesia. Dari hal tersebut di atas, maka saya membuat tulisan ini sebagai bahan yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kita semua dalam mempersiapkan pelaksanaan akreditasi puskesmas. Tulisan ini kami beri judul "Akreditasi Puskesmas dan Ketersediaan Sumber Daya di Puskesmas". Yang kami maksudkan sumber daya disini adalah menyangkut Ketersediaan Sumber Daya Tenaga serta Sumber daya Sarana dan Prasarana di Pu...

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan Keajaiban Tuhan

Definisi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal satu jam atau proses menyusu pertama selesai (apabila menyusu pertama terjadi lebih dari satu jam). Keuntungan kontak kulit ibu dan bayi pada Inisiasi Menyusu Dini (IMD): Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Menurunkan Risiko Kematian Bayi Sampai 22%. Hasil penelitian Edmond KM (2006) menunjukkan risiko kematian bayi dapat diturunkan 22% apabila diberikan kesempatan IMD segera setelah lahir. Jika IMD dilakukan pada hari pertama kehidupan risiko kematian turun menjadi 16%. Sehingga setelah kondisi bayi dan ibu stabil paska resusitasi, IMD tetap wajib dikerjakan. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Menghangatkan Bayi. Pada waktu Inisiasi Menyusu Dini (IMD), tubuh bayi menempel pada dada ibu. Suhu dada ibu yang baru beralin dapat menyesuai...

Upaya Kesehatan yang Dilaksanakan Di Puskesmas Berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014

Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 secara umum terdiri dari: Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama; Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Tingkat Pertama Pada UKM tingkat pertama terdiri dari: UKM Esensial dan UKM Pengembangan. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. UKM Esensial terdiri dari: Pelayanan Promosi Kesehatan ; Pelayanan Kesehatan Lingkungan; Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana; Pelayanan Gizi; dan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan kegiatan yang memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayana...

Perlunya Sanitasi Makanan dan Minuman dalam Memelihara Kesehatan Masyarakat

Memelihara kesehatan masyarakat perlu sekali pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan-bahan makanan dan minuman agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Hal-hal yang dapat membahayakan itu antara lain: Zat-zat kimia yang bersifat racun; Bakteri-bakteri pathogen dan bibit penyakit lainnya; Parasit-parasit yang berasal dari hewan; Tumbuh-tumbuhan yang beracun. Zat-zat kimia yang bersifat racun Zat-zat kimia yang bersifat racun dapat berada dalam makanan karena kelalaian, misalnya salah menempatkan racun tikus, tercemar oleh bahan kimia seperti anti nyamuk semprot ataupun sebagai akibat dari pertumbuhan bakteri dalam makanan. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan misalnya: Staphylococcus sp. sering terdapat pada daging, susu dan kue-kue. Bakteri-bakteri pathogen dan bibit penyakit lainnya Bakteri  pathogen dan bibit penyakit lainnya dapat berada pada makanan dan minuman dengan beberapa cara: Dipindahkan lalat dari feses; Makanan/sayuran yang dicuci d...

Pemeriksaan Visus Menggunakan Kartu Snellen

Mata merupakan indra utama kita, oleh karena itu kita perlu menjaga kesehatannya, jika tidak yakin dengan kondisi kesehatan mata kita, maka lakukanlah pemeriksaan kesehatan mata. Sebelumnya kami telah membagikan tips pemeriksaan kesehatan mata dengan menggunakan buku ishihara (huruf tokek) . Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan sedikit tips yang berjudul "Pemeriksaan Visus Menggunakan Kartu Snellen" dengan tujuan untuk sedikit memberikan pengertian kepada kita tentang metode pemeriksaan tersebut hingga pada proses menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan Visus untuk Tes Ketajaman Penglihatan Pemeriksaan Visus merupakan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ketajaman penglihatan seseorang. Pemeriksaan Visus dapat dilakukan dengan beberapa cara/metode/alat, diantaranya: Pemeriksaan menggunakan kartu snellen (Echart, Alphabet, Cincin Landolt, dan Gambar Bintang). Alat pemeriksaan ini terdiri dari tiga jenis yaitu: Bentuk kertas, Elektrik/Optoti...

Cara Membuat SKP Perawat Terampil dan Perawat Ahli

Sebagaimana kita tahu bersama bahwa membuat SKP adalah wajib bagi setiap Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena itu, untuk bisa membuat SKP maka kita harus tahu cara-cara pembuatan SKP tersebut sehingga dengan mudah setiap tahun minimal kita dapat membuat/memenuhi kebutuhan pembuatan SKP milik kita sendiri tanpa harus meminta orang lain untuk membuatkan. Pada pembahasan sebelumnya kami telah memberikan informasi tentang Contoh SKP Tenaga Fungsional Bidan Pelaksana , dan kali ini kami akan membagikan informasi kepada Mitra Kesehatan Masyarakat tentang Cara Membuat SKP Perawat Terampil dan Perawat Ahli. Pada hakikatnya SKP Perawat Terampil dengan SKP Perawat Ahli memiliki tahapan pembuatan yang sama, yang membedakan hanyalah uraian tugas dan target angka kredit yang harus di penuhi. Beberapa komponen yang harus disiapkan dan beberapa hal yang harus bisa anda lakukan sebelum membuat SKP adalah sebagai berikut: Bisa mengoperasikan Microsoft Office Excel. Untuk membuat SKP agar lebih mudah minim...