Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Penyakit S - Z

Pertanyaan Seputar Penyakit Wasir yang Sering Ditanyakan

Penyakit wasir atau ambeien atau hemoroid adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah di area anus dan rektum mengalami pembengkakan dan peradangan. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, wasir dapat menyebabkan rasa sangat tidak nyaman hingga dapat menyulitkan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, terdapat 12,5 juta penderita wasir di Indeonesia. Hal ini menunjukan betapa tingginya anka kejadian wasir/ambeien. Oleh karena itu, penting kiranya untuk menjaga atau menerapkan perilaku sehat agar terhindar dari penyakit, khususnya wasir yang sedang jadi pembahasan saat ini. Bebrapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait wasir, adalah sebagai berikut: Apakah Penyakit Wasir Berbahaya? Secara medis, wasir umumnya tidak dianggap sebagai penyakit serius atau berbahaya. Namun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan dapat terjadi pendarahan saat buang air besar. Pendarahan yang berkepanjangan dapat menyebabkan anemia. Oleh karen...

Xeroftalmia: Definisi, Penyebab dan Gambaran Klinis

Xeroftalmia adalah kelainan mata akibat kekurangan vitamin A, terutama pada anak Balita dan sering ditemukan pada penderita gizi buruk dan gizi kurang. Penyebab Faktor yang menjadi penyebab tingginya kasus Xeroftalmia di Indonesia adalah: Konsumsi makanan yang kurang / tidak mengandung cukup Vitamin A atau pro vitamin A untuk jangka waktu lama Bayi tidak mendapatkan ASI Eksklusif Gangguan penyerapan vitamin A Tingginya angka infeksi pada anak (gastroenteritis / diare) Gambaran Klinis Gejala Reversible : buta senja (Hemeralopia) xerosis konjungtiva   :    yaitu  konjungtiva  yang  kering, menebal, berkeriput, dan keruh karena banyak bercak pigmen xerosis kornea    :    konjungtiva  kornea  yang  kering, menebal, berkeriput dan keruh karena banyak bercak pigmen bercak Bitot : benjolan berupa endapan kering dan berbusa yang berwarna abu-keperakan berisi sisa-sisa epitel konjungtiva yang ru...

Urtikaria: Definisi, Penyebab dan Gambaran Klinis

Urtikaria merupakan suatu reaksi (alergi) pada kulit yang umumnya dalam bentuk udema lokal dan bersifat self-limited atau dapat sembuh sendiri dalam waktu singkat, meskipun beberapa dapat berkembang menjadi kronik. Urtikaria disebut akut jika berlangsung kurang dari 6 minggu, sedangkan urtikaria kronik biasanya keberlangsungannya lebih dari 6 minggu. Penyebab Sebagian besar penyebab urtikaria telah diketahui, di antaranya: Alergi terhadap obat, makanan, alergen inhalasi, gigitan atau sengatan serangga Penyakit infeksi (virus, parasit) Agen fisik (panas, dingin, penekanan, matahari) Penyakit sistemik (contoh: lupus eritematosus sistemik ) Gambaran Klinis Gambaran klinis terjadinya urtikaria adalah sebagai berikut: Pasien merasa tidak sehat Bercak gatal putih sampai merah muda Lesi umumnya berwarna merah muda, udematus dengan berbagai bentuk dan ukuran dan di sekelilingnya eritema. Lesi umumnya memberi rasa gatal hingga nyeri dan seperti sensasi terbakar. Jarang b...

Tonsilitis: Definisi, Penyebab dan Gambaran Klinis

Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan) yang berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel) yang dapat menyerang semua golongan umur. Pada anak, tonsilitis akut sering menimbulkan komplikasi. Bila tonsilitis akut sering kambuh walaupun penderita telah mendapatkan pengobatan yang memadai, maka perlu diingat kemungkinan terjadinya tonsilitis kronik. Faktor-faktor berikut ini mempengaruhi berulangnya tonsilitis : rangsangan menahun (misalnya rokok, makanan tertentu), cuaca, pengobatan tonsilitis yang tidak memadai, dan higiene rongga mulut yang kurang baik. Tonsilitis kronik dapat tampil dalam bentuk hipertrofi hiperplasia atau bentuk atrofi. Pada anak, tonsilitas kronik sering disertai pembengkakan kelenjar submandibularis adenoiditis, rinitis dan otitis media. Penyebab Penyebab terjadinya tonsilitis adalah infeksi...

Tirotoksikosis: Definisi, Penyebab dan Gambaran Klinis

Tirotoksikosis merupakan tampilan klinis hiperfungsi kelenjar tiroid. Keadaan ini dikarenakan stimulasi tiroid oleh suatu globulin darah yang memiliki aktivitas TSH. Selain itu disebabkan adanya benjolan kecil didalam kelenjar, yang secara otanom membentuk hormone berlebih diluar sistem H-H. Biasanya diderita oleh penderita yang kelebihan minum obat yang mengandung iod / iodide atau makan makanan dengan kadar iod tinggi, dalam hal ini penyakit tsb disebut iod-struma atau iod-Basedow. Penyebab Penyebab terjadinya tirotoksikosis adalah sebagai berikut: Penyakit Graves ’ Gondok multinodul toksik (yang berkembang sebagai respon terhadap keadaan tubuh, yaitu kehamilan) Kanker tiroid Tiroiditis post partum (onset 2 – 6 bulan post partum) dalam bentuk ringan dan jangka pendek Gambaran klinis Gambaran klinis terjadinya tirotoksikosis adalah sebagai berikut: Umumnya penderita merasa sukar tidur, gelisah, rasa takut, menurunya berat badan akibat penggunaan energi, palpitasis, tr...

Tifus Abdominalis (Demam Tifoid): Definis, Penyebab dan Gambaran Klinis

Demam Tifoid atau tifus abdominalis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii yang ditularkan melalui makanan yang tercemar oleh tinja dan urine penderita. Penyebab Penyebab terjadinya demam tifoid adalah karena bakteri Salmonella typhii Gambaran klinik Gambaran klinis bervariasi dari sangat ringan sampai berat dengan komplikasi yanga sangat berbahaya. Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu 8 – 14 hari setelah terinfeksi. Gejalanya bisa berupa demam intermitten (pagi lebih rendah dibanding sore hari), sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, bibir kering dan pecah, lidah kotor tertutup oleh selaput putih, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut. Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung. Jika pengobatan tidak dimulai maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat dalam waktu 2 – 3 hari, yaitu mencapai 39,4 – 40°C selama 10 – 14 hari. Panas mulai turun secara ber...