Langsung ke konten utama

Postingan

Nama Penyakit yang Disebabkan oleh Cacing Pita

Cacing pita sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, namun nama dan tanda-tanda penyakit yang disebabkan oleh cacing tersebut masih belum banyak yang mengetahuinya. Oleh karena itu, pada tulisan ini kami akan membagikan informasi tersebut. Nama penyakit yang disebabkan oleh cacing pita disebut dengan Taeniasis . Pengertian secara lengkap diartikan bahwa Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia ( Taenia saginata, Taenia solium , dan Taenia asiatica ) pada manusia. Taenia saginata adalah cacing yang sering ditemukan di negara yang penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau. Infeksi lebih mudah terjadi bila cara memasak daging setengah matang. Taenia solium adalah cacing pita yang ditemukan di daging babi. Penyakit ini ditemukan pada orang yang biasa memakan daging babi khususnya yang diolah tidak matang. Ternak babi yang tidak dipelihara kebersihannya, dapat berperan penting dalam penularan cacing Taeni...

Skistosomiasis Di Indonesia Ada Di Sulawesi Tengah

Skistosomiasis atau dikenal juga sebagai demam cacing merupakan penyakit yang terdapat di Indonesia khususnya di Lembah Napu dan sekitar Danau Lindu Provinsi Sulawesi Tengah. Skistosoma adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood fluke). Cacing parasit ini hidup di air tawar di negara tropis dan sub tropis tertentu. Terdapat tiga spesies cacing trematoda utama yang menjadi penyebab skistosomiasis yaitu Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni . Spesies yang kurang dikenal yaitu Schistosoma mekongi dan Schistosoma intercalatum . Di Indonesia spesies yang paling sering ditemukan adalah Schistosoma japonicum khususnya di daerah lembah Napu dan sekitar danau Lindu di Sulawesi Tengah. Untuk menginfeksi manusia, Schistosoma memerlukan keong sebagai intermediate host. Penularan Schistosoma terjadi melalui serkaria yang berkembang dari host dan menembus kulit pasien dalam air. Skistosomi...

Mengenal Kejadian Ankilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)

Penyakit cacing tambang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Necator americanus dan Ancylostoma duodenale . Di Indonesia infeksi oleh N. americanus lebih sering dijumpai dibandingkan infeksi oleh A.duodenale. Hospes parasit ini adalah manusia, cacing ini menyebabkan nekatoriasis dan ankilostomiasis. Diperkirakan sekitar 576 – 740 juta orang di dunia terinfeksi dengan cacing tambang. Di Indonesia insiden tertinggi ditemukan terutama didaerah pedesaan khususnya perkebunan. Seringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung berhubungan dengan tanah, mendapat infeksi lebih dari 70%. Dari suatu penelitian diperoleh bahwa separuh dari anak-anak yang telah terinfeksi sebelum usia 5 tahun, 90% terinfeksi pada usia 9 tahun. Intensitas infeksi meningkat sampai usia 6-7 tahun dan kemudian stabil. Keluhan Keluhan yang terjadi pada manusia dapat berbeda-beda sesuai perkembangan cacing tersebut: Cacing Tambang (Ankilostomiasis) Migrasi larva Sewaktu men...

Mengenali Kejadian Askariasis (Infeksi Cacing Gelang)

Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris lumbricoides. Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya antara 60-90%. Diperkirakan lebih dari 1 milyar orang di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides. Askariasis dapat menyebabkan nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat, berat badan menurun, mual, muntah. Gejala Klinis Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa dan migrasi larva. Gangguan karena larva biasanya terjadi pada saat larva berada diparu. Pada orang yang rentan, terjadi perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan pada paru yang disertai dengan batuk, demam, dan eosinofilia. Pada foto thoraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 3 minggu. Keadaan ini disebut sindroma Loeffler. Gangguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan, dan sangat tergantung dari banyaknya cacing yang menginfeksi di usus. Kadang-kadang penderita mengalami gejala gang...

Mengenali Tanda dan Faktor Resiko Hepatitis A dan B

Mengenali tanda-tanda suatu penyakit akan membantu kita mencegah terjadinya penularan. Karena dengan mengetahui jenis penyakit yang diderita seseorang maka kita akan mengetahui pula apa yang harus dilakukan. Demikian halnya dengan hepatitis, yang mana penyakit ini terdiri dari dua jenis yaitu Hepatitis A dan Hepatitis B. Dalam tulisan ini kami akan membahas secara terpisah karena kedua penyakit tersebut memiliki tanda-tanda yang berbeda pula. Hepatitis A Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui rute fekal oral. Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik, sedangkan pada anak < 6 tahun 70% asimtomatik. Kurang dari 1% penderita hepatitis A dewasa berkembang menjadi hepatitis A fulminan. Tanda-tanda yang ditimbulkan oleh penyakit ini antara lain: Demam; Mata dan kulit kuning; Penurunan nafsu makan; Nyeri otot dan sendi; Lemah, letih, dan lesu; Mual dan muntah; Warna urine seperti teh; T...

Tanda-tanda Terjadinya Perdarahan Saluran Cerna

Perdarahan saluran cerna dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Perdarahan saluran cerna bagian atas; dan Perdarahan saluran cerna bagian bawah. Tanda-tanda terjadinya dua penyakit tersebut berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan uraian berikut. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Manifestasi perdarahan saluran cerna bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang tidak dirasakan. Hematemesis (muntah darah) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas, proksimal dari ligamentum Treitz. Melena (feses/kotoran berwarna hita) biasanya akibat perdarahan saluran cerna bagian atas, meskipun demikian perdarahan dari usus halus atau kolon bagian kanan, juga dapat menimbulkan melena. Di Indonesia perdarahan karena ruptur varises gastroesofagus merupakan penyebab tersering yaitu sekitar 50-60%, gastritis erosif sekitar 25-30%, tukak peptik sekitar 10-15% dan karena sebab lainnya.Pasien dapat datang dengan k...

Disentri Basiler dan Disentri Amuba

Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri disentri basiler yang disebabkan oleh shigellosis dan amoeba (disentri amoeba). Keluhan yang muncul pada penderita adalah sebagai berikut: Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air besar encer secara terus menerus bercampur lendir dan darah. Muntah-muntah. Sakit kepala. Bentuk yang berat (fulminating cases) biasanya disebabkan oleh S. dysentriae dengan gejalanya timbul mendadak dan berat, dan dapat meninggal bila tidak cepat ditolong. Faktor resiko utama terjadinya disentri adalah personal higiene (kebersihan pribadi) dan santiasi lingkungan yang kurang. Disentri (Amuba Penyebab Disentri) Tindakan yang perlu dilikukan keluarga, baik sebelum maupun sesudah terjadinya disentri yaitu: Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang bersih...