Kegiatan Prioritas Pembangunan Kesehatan Indonesia Tahun 2015 - 2019

Menghadapi permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia dibutuhkan strategi pembangunan yang efektif. Dari sekian banyak program yang akan dilaksanakan perlu dijabarkan dalam upaya kesehatan yang prioritas agar menyelesaikan permasalahan kesehatan yang seyogyanya diselesaikan terlebih dahulu.

Pemerintah saat ini mengagendakan beberapa program kesehatan prioritas untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan nasional. Hal ini juga menjadi acuan bagi pelaksana pembangunan kesehatan di tingkat daerah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui program apa saja yang menjadi prioritas tersebut.

Berikut ini kami bagikan informasi tentang kegiatan prioritas pembangunan kesehatan yang kami kutip dari buku Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diterbitkan Tahun 2016.

Kegiatan Prioritas Pembangunan Kesehatan

Kegiatan Prioritas Pembangunan Kesehatan Indonesia Tahun 2015 - 2019

Adapun kegiatan-kegiatan berdasarkan area prioritas pembangunan kesehatan Indonesia Tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut:

PRIORITAS I : Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

Dalam rangka menurunkan (AKI) dan (AKB), kegiatan intervensi dilakukan mengikuti siklus hidup manusia sebagai berikut:

a). Untuk Ibu Hamil dan Bersalin:

  1. Mengupayakan jaminan mutu Ante Natal Care (ANC) terpadu.
  2. Meningkatkan jumlah Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
  3. Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan.
  4. Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusui Dini dan KB pasca persalinan.
  5. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan buku KIA.

b). Untuk Bayi dan Ibu Menyusui:

  1. Mengupayakan jaminan mutu kunjungan neonatal lengkap.
  2. Menyelenggarakan konseling ASI eksklusif.
  3. Menyelenggarakan pelayanan KB pasca persalinan.
  4. Menyelenggarakan kegiatan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI).

c). Untuk Balita:

  1. Melakukan revitalisasi Posyandu.
  2. Menguatkan kelembagaan Pokjanal Posyandu.
  3. Meningkatkan transformasi KMS ke dalam Buku KIA.
  4. Menguatkan kader Posyandu.
  5. Menyelenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita.

d). Untuk Anak Usia Sekolah:

  1. Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
  2. Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS.
  3. Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS).
  4. Mengembangkan penggunaan rapor kesehatan.
  5. Menguatkan SDM Puskesmas.

e). Untuk Remaja:

  1. Menyelenggarakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD).
  2. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah menengah.
  3. Menambah jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR).
  4. Mengupayakan penundaan usia perkawinan.

f). Untuk Dewasa Muda:

  1. Menyelenggarakan konseling pranikah.
  2. Menyelenggarakan gerakan pekerja perempuan sehat produktif (GP2SP) untuk wanita bekerja.
  3. Menyelenggarakan pemberian imunisasi dan TTD.
  4. Menyelenggarakan konseling KB pranikah.
  5. Menyelenggarakan konseling gizi seimbang.

PRIORITAS II: Upaya Penurunan Prevalensi Balita Pendek (Stunting)

Dalam rangka menurunkan prevalensi balita pendek (stunting), dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a). Untuk Ibu Hamil dan Bersalin

  1. Intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan anak.
  2. Mengupayakan jaminan mutu Ante Natal Care (ANC) terpadu.
  3. Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan.
  4. Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien (TKPM).
  5. Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular).
  6. Pemberantasan kecacingan.
  7. Meningkatkan transformasi Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam Buku KIA.
  8. Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif.
  9. Penyuluhan dan pelayanan KB.

b). Untuk Balita:

  1. Pemantauan pertumbuhan balita.
  2. Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita.
  3. Menyelenggarakan simulasi dini perkembangan anak.
  4. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

c). Untuk Anak Usia Sekolah:

  1. Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
  2. Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS.
  3. Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS).
  4. Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan narkoba.

d). Untuk Remaja:

  1. Meningkatkan penyuluhan untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan mengonsumsi narkoba.
  2. Pendidikan kesehatan reproduksi.

e). Untuk Dewasa Muda:

  1. Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB).
  2. Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular).
  3. Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang, tidak merokok/mengonsumsi narkoba.

 PRIORITAS III: Upaya Pengendalian Penyakit Menular (PM)

Dalam rangka mengendalikan penyakit menular, khususnya HIV-AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a). HIV-AIDS:

  1. Peningkatan konseling dan tes pada ibu hamil.
  2. Diagnosis dini pada bayi dan balita.
  3. Konseling dan tes pada populasi kunci, pasien infeksi menular seksual (IMS), dan pasien Tuberkulosis (TB) anak usia sekolah, usia kerja, dan usia lanjut.
  4. Terapi Anti-Retro Viral (ARV) pada anak dan orang dengan HIVAIDS (ODHA) dewasa.
  5. Intervensi pada kelompok berisiko.
  6. Pemberian profilaksis kotrimoksasol pada anak dan ODHA dewasa.

b). Tuberkulosis:

  1. Identifikasi terduga TB di antara anggota keluarga, termasuk anak dan ibu hamil.
  2. Memfasilitasi terduga TB atau pasien TB untuk mengakses pelayanan TB yang sesuai standar.
  3. Pemberian informasi terkait pengendalian infeksi TB kepada anggota keluarga, untuk mencegah penularan TB di dalam keluarga dan masyarakat
  4. Pengawasan kepatuhan pengobatan TB melalui Pengawas Menelan Obat (PMO).

c). Malaria:

  1. Skrining ibu hamil pada daerah berisiko.
  2. Pembagian kelambu untuk ibu hamil dan balita.
  3. Pemeriksaan balita sakit di wilayah timur Indonesia.

PRIORITAS IV: Upaya Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

Dalam rangka mengendalikan penyakit tidak menular, khususnya Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas, dan Kanker, dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

  1. Peningkatan deteksi dini faktor risiko PTM melalui Posbindu.
  2. Peningkatan akses pelayanan terpadu PTM di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
  3. Penyuluhan tentang dampak buruk merokok.
  4. Menyelenggarakan layanan upaya berhenti merokok.

Posting Komentar

Kami sangat berterimaksih jika anda meluangkan waktu memberikan komentar sesuai dengan tema pembahasan.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

نموذج الاتصال