Gejala Tuberkulosis (TB) pada Anak

Tuberkulosis (TB atau TBC) pada Anak masih merupakan masalah besar di beberapa negara berkembang. Salah satu upaya terbaik adalah mengetahui gejala atau ciri-ciri yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru.

Menurut perkiraan WHO pada tahun 1999, jumlah kasus Tuberkulosis (TB) baru di Indonesia adalah 583.000 orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar 140.000 orang per tahun. World Health Organization memperkirakan bahwa TB merupakan penyakit infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian pada anak dan orang dewasa.

Kematian akibat Tuberkulosis (TB atau TBC) lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan AIDS. Pada wanita, kematian akibat TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas.

Jumlah seluruh kasus TB anak dari tujuh Rumah Sakit Pusat Pendidikan di Indonesia selama 5 tahun (1998−2002) adalah 1086 penyandang TB dengan angka kematian yang bervariasi dari 0% hingga 14,1%. Kelompok usia terbanyak adalah 12−60 bulan (42,9%), sedangkan untuk bayi

Gejala Tuberkulosis (TB) Paru pada Anak

Gejala Tuberkulosis (TB atau TBC) Paru pada Anak

Anak kecil sering kali tidak menunjukkan gejala walaupun sudah tampak pembesaran kelenjar hilus pada foto toraks. Walaupun demikian, ada kemiripan dengan gejala tuberkulosis pada orang dewasa. Gejala atau ciri-ciri atau tanda-tanda umum Tuberkulosis (TB) pada anak adalah sebagai berikut:

  • Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh (failure to thrive).
  • Masalah Berat Badan (BB):

    1. BB turun selama 2-3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas, ATAU
    2. BB tidak naik dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik ATAU
    3. BB tidak naik dengan adekuat.

  • Demam lama (≥2 minggu) dan atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain lain). Demam umumnya tidak tinggi (subfebris) dan dapat disertai keringat malam.
  • Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
  • Batuk lama atau persisten ≥3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan penyebab batuk lain telah disingkirkan
  • Keringat malam dapat terjadi, namun keringat malam saja apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak.

Apabila ditemukan gejala-gejala sebagaimana yang kami sebutkan diatas, sebaiknya segera bawa anak anda ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat.

Demikian informasi yang dapat kami bagikan, semoga dapat bermanfaat.

Posting Komentar

Kami sangat berterimaksih jika anda meluangkan waktu memberikan komentar sesuai dengan tema pembahasan.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

نموذج الاتصال