MITRA KESMAS

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Perbedaan antara balita normal dengan yang stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya. Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang selama kehidupan mereka. Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas anak-anak kita, termasuk daya saing mereka saat dewasa. Hal ini dikarenakan anak stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya yang pendek atau kerdil saja, namun terganggu perkembangan otaknya juga. Hal ini tentu akan sangat memengaruhi kemampuan dan prestasi anak di sekolah, produktivitas dan kreativitas mereka di usia-usia produktif. Bayak hal yang dapat memengaruhi terjadinya stunting pa...

Kali ini kami menyediakan Materi Penyuluhan dengan tema Pentingnya Merawat Kesehatan Gigi , bila Anda saat ini sedang membutuhkan materi tersebut, silakan baca petunjuk di bawah ini. Jangan lupa bagikan tulisan ini, siapa tau ada teman lain yang membutuhkan. Materi penyuluhan kesehatan gigi yang kami sediakan kali ini tersedia dalam bentuk Power Point (PPT) dan masih dapat di edit sesuai kebutuhan. Silakan download pada link yang telah kami sediakan. Selain format power point, kami juta telah menyediakan contoh penyampaian materi secara rinci yang dapat jadikan panduan dalam melakukan penyuluhan, baik untuk penyuluhan di Sekolah, Posyandu , Posbindu maupun kepada masyarakat secara umum. Bila tidak berkesempatan untuk melakukan penyuluhan sendiri, video yang kami sediakan dapat juga diputar pada sesi materi kesehatan gigi sesuai keadaan. Contoh penyampaian materi sebagaimana yang kami sebutkan di atas dapat Anda nonton pada Chanel Youtube Mitra Kesmas melalui link yang kami sediakan di...

Surveilans PTM (Penyakit Tidak Menular) adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian faktor risiko dan PTM serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatannya untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans PTM dijadikan dasar penetapan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan PTM melalui kegiatan: pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, intepretasi data, diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit , dan penyebab kematian. Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans PTM dilaksanakan oleh petugas yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam surveilans melalui kegiatan: surveilans faktor risiko: dilakukan dalam kegiatan Upaya Kesehatan Berba...

Menjaga kesehatan mental adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Dengan memprioritaskan waktu untuk diri sendiri, mencari dukungan dari orang lain, tetap aktif secara fisik, menjaga nutrisi yang seimbang, menghindari berita negatif, dan memiliki pola tidur yang teratur, kita dapat meningkatkan kesehatan mental kita dan menghadapi berbagai tantangan dalam hidup dengan lebih baik. Tulisan ini akan membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, dan memberikan beberapa tips sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental kita. Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik dapat membantu kita menghadapi berbagai tantangan dan stres yang mungkin kita alami. Namun, kadang-kadang kita dapat merasa kesulitan untuk menjaga kesehatan mental kita dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan. Tips Menjaga Kesehatan Mental Beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita:...

Beberapa pengertian penyakit memberikan gambaran bahwa penyakit adalah kondisi abnormal pada tubuh manusia yang disebabkan oleh berbagai faktor dan ditandai dengan adanya keluhan atau gejala tertentu. Pengertian tersebut juga menekankan bahwa penyakit dapat memengaruhi fungsi tubuh manusia dan dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, atau sosial. Untuk lebih jelasnya tentang pengeritan penyakit, silakan simak penjelasan berikut ini: Pengertian Penyakit menurut WHO Menurut World Health Organization (WHO), penyakit adalah keadaan yang tidak normal pada tubuh atau pikiran seseorang yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh atau sosial. Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, keturunan, lingkungan, atau gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit juga dapat dibagi menjadi dua kategori besar yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular disebabkan oleh infeksi dari virus, bakteri, jamur, atau parasit, sedangkan penyakit tidak menular disebabkan ...

Penyakit genetik atau kelainan genetik merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada materi genetik individu. Mutasi genetik dapat diwariskan dari orang tua ke anak mereka, atau dapat terjadi secara spontan dalam tubuh. Penyakit genetik dapat berupa kelainan gen tunggal atau kompleks. Kelainan gen tunggal disebabkan oleh perubahan pada satu gen tunggal, sedangkan kelainan gen kompleks disebabkan oleh interaksi antara beberapa gen atau faktor lingkungan. Penyakit Genetik menurut WHO Menurut World Health Organization (WHO), penyakit genetik atau kelainan genetik adalah kondisi medis yang disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam materi genetik individu. Materi genetik ini dapat ditemukan di dalam kromosom, yang terdapat di dalam sel tubuh manusia. Penyakit genetik dapat diwariskan dari orang tua ke anak mereka melalui gen yang diwariskan. Beberapa penyakit genetik dapat terjadi karena mutasi genetik yang terjadi secara spontan atau secara acak dalam tubuh. Pen...

Penyakit infeksius disebabkan oleh mikroorganisme yang dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya melalui berbagai cara, baik melalui udara, air, makanan, atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Penyakit infeksius juga dapat menimbulkan gejala yang bervariasi dan dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak diobati dengan tepat. Penyakit Infeksius menurut WHO Menurut WHO (World Health Organization), penyakit infeksius atau penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur, parasit, atau prion yang dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya melalui berbagai cara seperti udara, air, makanan, atau melalui gigitan serangga atau binatang. Penyakit Infeksius menurut Kementerian Kesehatan RI Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit infeksius atau penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen mikroba seperti bakteri, virus, parasit, jamur, atau prion yang dapat menyebar dari satu indiv...

Penyakit autoimun terjadi karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang seharusnya tidak diserang. Hal ini menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan memicu timbulnya gejala klinis yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan lokasi organ yang terkena. Penyakit Autoimun menurut WHO Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penyakit autoimun sebagai kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri, karena mengenali jaringan tersebut sebagai benda asing atau ancaman terhadap tubuh. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Namun, pada orang dengan penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh tersebut tidak dapat membedakan sel-sel sehat dengan sel-sel yang seharusnya dianggap sebagai ancaman, sehingga menyerang jaringan tubuh yang sehat. Penyakit Autoimun menurut Kementerian Kesehatan RI Ke...

Penyakit kronis adalah kondisi medis yang memerlukan perawatan jangka panjang, berkembang secara perlahan, dan dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit Kronis menurut WHO Menurut definisi dari World Health Organization (WHO), penyakit kronis adalah kondisi medis yang berlangsung dalam waktu yang lama atau bahkan seumur hidup dan umumnya berkembang secara perlahan. Penyakit kronis dapat dipicu oleh faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup yang tidak sehat, dan dapat menyebabkan komplikasi serius dan kualitas hidup yang menurun. Penyakit Kronis menurut Kementerian Kesehatan RI Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit kronis adalah kondisi medis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan cenderung memburuk seiring waktu. Penyakit kronis dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan memerlukan perawatan jangka panjang. Penyebab penyakit kronis dapat berasal dari faktor genetik, lingkungan, dan gaya hi...

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya atau dari hewan ke manusia. Penyakit menular dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti melalui udara, air, makanan, vektor seperti nyamuk, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Penyakit menular dapat menimbulkan wabah atau pandemi, dan dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta pada ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan. Pengertian Penyakit Menular Menurut WHO Menurut World Health Organization (WHO), penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya atau dari hewan ke manusia. Penyakit menular dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti melalui udara, air, makanan, vektor seperti nyamuk, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi...

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak disebabkan oleh mikroorganisme patogen dan tidak dapat menular dari satu individu ke individu lain. Berikut ini beberapa pengertian tentang Penyakit Tidak Menular yang dapat menjadi rujukan: Menurut Kementerian Kesehatan RI Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit tidak menular (PTM) adalah jenis penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi mikroba, namun lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan faktor lingkungan. PTM dapat berkembang secara lambat dan kronis, dan biasanya membutuhkan perawatan jangka panjang. Menurut WHO Menurut World Health Organization (WHO), penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain. PTM biasanya berkembang secara perlahan-lahan dan kronis, dan berhubungan dengan faktor-faktor risiko tertentu seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan tembakau dan alkohol, dan paparan lingkunga...

Communication for Behavior Impact (COMBI) adalah pendekatan yang digunakan dalam merancang program komunikasi kesehatan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih sehat melalui penggunaan strategi komunikasi yang tepat dan terukur. Langkah Pelaksanaan COMBI memiliki beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merancang program komunikasi, yaitu: Analisis Situasi: Tahap ini mencakup pengumpulan data tentang situasi kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan perilaku yang ingin diubah. Pengembangan Tujuan dan Sasaran: Tahap ini melibatkan pengembangan tujuan jangka panjang dan sasaran pendekatan komunikasi. Pemilihan Pesan: Pesan yang dirancang harus didasarkan pada data yang dikumpulkan pada tahap analisis situasi. Pesan harus sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan mempertimbangkan karakteristik audiens target. Pemilihan Saluran K...

Participatory Assessment and Planning (PAP) adalah suatu metode partisipatif yang digunakan dalam pengembangan masyarakat, program pembangunan, dan proyek-proyek sosial lainnya. PAP bertujuan untuk memperoleh informasi dan pemahaman yang komprehensif tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta mengembangkan rencana tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi tersebut. PAP melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses evaluasi, perencanaan, dan implementasi proyek. Partisipasi masyarakat dapat meliputi wawancara, diskusi kelompok, pertemuan, dan kegiatan lainnya yang melibatkan komunikasi dua arah antara masyarakat dan tim proyek. Partisipasi masyarakat dianggap penting dalam PAP karena dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proyek, menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat, dan memastikan bahwa rencana tindakan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi tersebut. Tahapan PAP PAP biasanya dilakukan dalam beber...

Metode Participatory Learning and Action (PLA) adalah suatu pendekatan atau metodologi yang digunakan dalam pembangunan komunitas untuk membantu masyarakat memecahkan masalah mereka sendiri dengan memfasilitasi partisipasi aktif mereka dalam proses pembelajaran dan aksi. Metode PLA sering digunakan dalam proyek-proyek pembangunan komunitas dan program-program partisipatif karena menekankan pada partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Dalam metode PLA, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam proses pengumpulan dan analisis informasi, serta dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam metode PLA adalah sebagai berikut: Pemetaan partisipatif : Masyarakat menggambar peta wilayah mereka dan menandai tempat-tempat yang penting untuk kehidupan mereka. Pemetaan partisipatif membantu membangun pemahaman tentang wilayah dan kehidupan masyarakat. Pengamatan partisipatif : Masyarakat dilatih...

Metode Participatory Rapid Appraisal (PRA) adalah suatu pendekatan penilaian partisipatif yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu wilayah atau komunitas dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Metode PRA biasanya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap proses penilaian, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, sampai pada penyusunan rencana tindakan. Metode PRA juga dikenal sebagai metode partisipatif yang cepat dan efektif untuk mengumpulkan informasi, karena menggunakan teknik-teknik sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat setempat. Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam PRA antara lain observasi, wawancara, pemetaan partisipatif, dan analisis SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, threats ). Metode PRA bertujuan untuk memahami masalah dan kebutuhan masyarakat secara holistik, dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap proses penilaia...

Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) adalah teknik pengumpulan data partisipatif yang digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang kebutuhan, kondisi, dan praktik hidup masyarakat pedesaan. Metode ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh para ahli antropologi dan ahli pembangunan, yang menyadari bahwa survei dan penelitian konvensional tidak selalu efektif dalam memahami kondisi masyarakat pedesaan yang kompleks dan heterogen. Metode RRA bertujuan untuk mengumpulkan informasi dengan cepat dan biaya yang rendah, melalui kombinasi teknik pengumpulan data seperti observasi partisipatif, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, diskusi kelompok terfokus, pemetaan partisipatif, dan observasi langsung. Dengan menggabungkan teknik-teknik ini, para peneliti dapat mengumpulkan informasi yang terperinci dan holistik tentang masyarakat pedesaan dan lingkungannya. Metode RRA memiliki keuntungan dalam menghasilkan data yang lebih akurat dan relevan daripada metode survei konvensional, karena me...

Partisipatif atau partisipasi merujuk pada keterlibatan aktif dan sukarela dari individu atau kelompok dalam suatu proses atau kegiatan. Partisipatif dapat berarti keterlibatan orang dalam pengambilan keputusan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi kegiatan atau program yang berkaitan dengan mereka atau yang mempengaruhi hidup mereka. Kata "partisipatif" berasal dari kata dasar "partisipasi" yang berasal dari bahasa Latin yaitu "participatio". "Participatio" terdiri dari dua kata, yaitu "pars" yang berarti "bagian" atau "sebagian" dan "capere" yang berarti "mengambil". Dari sini, dapat disimpulkan bahwa partisipatif merujuk pada proses atau tindakan pengambilan bagian atau sebagian dalam suatu kegiatan atau program. Istilah "partisipatif" sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh para ahli yang terlibat dalam pengembangan program pembangunan yang lebih responsif terh...

Analisis SWOT dikembangkan oleh Albert Humphrey pada awal tahun 1960-an ketika ia memimpin proyek penelitian di Stanford Research Institute (SRI) yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Tujuan awal dari proyek ini adalah untuk menemukan alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan perusahaan yang mungkin menjadi hambatan bagi pertumbuhan mereka di masa depan. Selama penelitian, Humphrey dan timnya mengumpulkan data dari sejumlah besar perusahaan dan kemudian menganalisisnya dengan menggunakan kerangka kerja yang dikenal sebagai Business Policy Grid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang paling sukses adalah yang mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dengan baik, serta memanfaatkan peluang yang tersedia dan mengatasi ancaman yang ada. Berdasarkan hasil penelitian ini, Humphrey mengembangkan analisis SWOT sebagai kerangka kerja yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi internal d...

Puskesmas merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, dinyatakan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Selanjutnya pada peraturan tersebut dinyatakan bahwa puskesmas dalam melakukan pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang: memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Disebutkan pula bahwa, pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat dan kabupaten/kota sehat. Adapun prinsip penyele...