Metode Promosi Kelompok dalam Promosi Kesehatan

Banyak metode yang dapat digunakan dalam melakukan promosi kesehatan. Walaupun dalam pengelompokannya terdiri dari beberapa metode, seperti penyuluhan perorangan, penyuluhan kelompok maupun penyuluhan massa.

Dalam tulisan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai penyuluhan kesehatan melalui metode promosi kelompok. Di bawah ini adalah beberapa contoh pendekatan yang dapat digunakan untuk kelompok, yaitu:

Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

Diskusi kelompok terarah adalah diskusi antar anggota keluarga dari masing-masing keluarga untuk menggali, menetapkan dan memecahkan masalah yang ada dalam keluarga. Jumlah peserta dalam setiap kelompok DKT antara 8 - 10 orang. Diskusi sebaiknya berlangsung tidak lebih dari 2 jam.

Pengelompokan peserta dapat berdasarkan kedekatan lingkungan tempat tinggal. kelompok-kelompok yang ada seperti kelompok pengajian, dasa wisma dan lain-lain.

Manfaatnya yaitu untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengenal dan memecahkan masalah kesehatan terkait PHBS yang dapat dihadapi setiap keluarga.

Mendorong setiap keluarga untuk bertindak mengatasi masalah dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki (dana, tenaga, dan lain-lain).

Teknik dalam diskusi kelompok terarah

Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran segi empat.

Pimpinan diskusi juga duduk di antara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.

Ada 3 tahap yang perlu dilakukan dalam memandu diskusi kelompok terarah, yaitu:

Tahap Pertama : Pembukaan

  1. Ucapkan selamat datang dan ajak peserta berbicara yang sifatnya umum yang tidak berkaitan dengan topik diskusi, agar tidak merasa tegang, misalnya menanyakan keadaan kesehatan, hasil pertanian atau hal-hal lain yang erat dengan keadaan peserta atau lingkungan tempat tinggal.
  2. Jelaskan tujuan Diskusi Kelompok Terarah (DKT)
  3. Perkenalkan nama pemandu, pencatat dan pengamat beserta peran masing-masing, bila belum saling mengenal.
  4. Minta peserta memperkenalkan diri jika diantara mereka belum saling mengenal.
  5. Pemandu harus cepat mengingat nama peserta dan menggunakan pada waktu berbicara dengan peserta.
  6. Tekankan bahwa pendapat semua peserta sangat penting dan bermanfaat untuk mengatasi permasalahan PHBS, sehingga diharapkan semua peserta bebas mengeluarkan pendapat.
  7. Minta peserta berbicara saling bergantian supaya lebih mudah didengar.

Tahap Kedua : Isi Diskusi

Isi diskusi dengan panduan yang telah dibuat sebelumnya oleh pemandu untuk dilontarkan kepada peserta. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memandu DKT, yaitu:

  1. Lontarkan pertanyaan yang ada dalam panduan DKT satu persatu dan minta seluruh peserta memberi tanggapan atau berdiskusi sesama mereka tentang topik yang diajukan.
  2. Gali masalah yang terjadi dalam setiap keluarga dan tindakan apa yang telah dilakukan oleh keluarga tersebut dan apa yang tidak dapat dilakukan.
  3. Ajak peserta lain untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam keluarga.
  4. Beri bekal pengetahuan secara singkat untuk memecahkan masalah yang ada dan beri kesempatan peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
  5. Kembangkan kesepakatan keluarga atau kelompok untuk rencana pemecahan masalah, sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.
  6. Hasil diskusi untuk setiap topik dicatat oleh pencatat.

Tahap Ketiga : Penutupan

  • Jelaskan bahwa diskusi telah berakhir.
  • Pemandu merangkum hasil diskusi yang mencakup:

  1. Kesamaan pendapat dalam mengenali dan mengatasi masalah.
  2. Kegiatan pemecahan masalah yang perlu dilakukan keluarga.
  3. Bantuan seperti pelayanan kesehatan dan penyuluhan yang dapat diberikan petugas.

  • Ucapkan terima kasih dan sepakati bersama, apa yang dibicarakan, kapan dan di mana DKT berikutnya akan dilaksanakan.

Metode Promosi Kelompok

Curah Pendapat (Brain Storming)

Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya permulaan pimpinan kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, baru tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi diskusi.

Bola Salju (Snow Balling)

Kelompok dibagi dalam pasang-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya hingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.

Kelompok-kelompok Kecil

Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.

Memainkan Peran

Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan perannya, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

Permainan Simulasi

Metode ini merupakan gabungan antara bermain peran dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkan persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah). Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber.

Demikian informasi tentang Metode Promosi Kelompok dalam Promosi Kesehatan yang dapat kami bagikan, semoga dapat bermanfaat. Baca juga tulisan kami sebelumnya tentang "Metode Promosi Kesehatan Massa". Jika ingin mendapat informasi secara gratis dari kami, silakan berlangganan melalui kolom BERLANGGANAN yang kami sediakan di bawah.

Posting Komentar

Kami sangat berterimaksih jika anda meluangkan waktu memberikan komentar sesuai dengan tema pembahasan.

Lebih baru Lebih lama

Iklan

نموذج الاتصال