Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Nama Penyakit yang Disebabkan oleh Cacing Pita

Cacing pita sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, namun nama dan tanda-tanda penyakit yang disebabkan oleh cacing tersebut masih belum banyak yang mengetahuinya. Oleh karena itu, pada tulisan ini kami akan membagikan informasi tersebut. Nama penyakit yang disebabkan oleh cacing pita disebut dengan Taeniasis . Pengertian secara lengkap diartikan bahwa Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia ( Taenia saginata, Taenia solium , dan Taenia asiatica ) pada manusia. Taenia saginata adalah cacing yang sering ditemukan di negara yang penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau. Infeksi lebih mudah terjadi bila cara memasak daging setengah matang. Taenia solium adalah cacing pita yang ditemukan di daging babi. Penyakit ini ditemukan pada orang yang biasa memakan daging babi khususnya yang diolah tidak matang. Ternak babi yang tidak dipelihara kebersihannya, dapat berperan penting dalam penularan cacing Taeni...

Skistosomiasis Di Indonesia Ada Di Sulawesi Tengah

Skistosomiasis atau dikenal juga sebagai demam cacing merupakan penyakit yang terdapat di Indonesia khususnya di Lembah Napu dan sekitar Danau Lindu Provinsi Sulawesi Tengah. Skistosoma adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood fluke). Cacing parasit ini hidup di air tawar di negara tropis dan sub tropis tertentu. Terdapat tiga spesies cacing trematoda utama yang menjadi penyebab skistosomiasis yaitu Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni . Spesies yang kurang dikenal yaitu Schistosoma mekongi dan Schistosoma intercalatum . Di Indonesia spesies yang paling sering ditemukan adalah Schistosoma japonicum khususnya di daerah lembah Napu dan sekitar danau Lindu di Sulawesi Tengah. Untuk menginfeksi manusia, Schistosoma memerlukan keong sebagai intermediate host. Penularan Schistosoma terjadi melalui serkaria yang berkembang dari host dan menembus kulit pasien dalam air. Skistosomi...

Mengenal Kejadian Ankilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)

Penyakit cacing tambang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Necator americanus dan Ancylostoma duodenale . Di Indonesia infeksi oleh N. americanus lebih sering dijumpai dibandingkan infeksi oleh A.duodenale. Hospes parasit ini adalah manusia, cacing ini menyebabkan nekatoriasis dan ankilostomiasis. Diperkirakan sekitar 576 – 740 juta orang di dunia terinfeksi dengan cacing tambang. Di Indonesia insiden tertinggi ditemukan terutama didaerah pedesaan khususnya perkebunan. Seringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung berhubungan dengan tanah, mendapat infeksi lebih dari 70%. Dari suatu penelitian diperoleh bahwa separuh dari anak-anak yang telah terinfeksi sebelum usia 5 tahun, 90% terinfeksi pada usia 9 tahun. Intensitas infeksi meningkat sampai usia 6-7 tahun dan kemudian stabil. Keluhan Keluhan yang terjadi pada manusia dapat berbeda-beda sesuai perkembangan cacing tersebut: Cacing Tambang (Ankilostomiasis) Migrasi larva Sewaktu men...

Mengenali Kejadian Askariasis (Infeksi Cacing Gelang)

Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris lumbricoides. Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya antara 60-90%. Diperkirakan lebih dari 1 milyar orang di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides. Askariasis dapat menyebabkan nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat, berat badan menurun, mual, muntah. Gejala Klinis Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa dan migrasi larva. Gangguan karena larva biasanya terjadi pada saat larva berada diparu. Pada orang yang rentan, terjadi perdarahan kecil pada dinding alveolus dan timbul gangguan pada paru yang disertai dengan batuk, demam, dan eosinofilia. Pada foto thoraks tampak infiltrat yang menghilang dalam waktu 3 minggu. Keadaan ini disebut sindroma Loeffler. Gangguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan, dan sangat tergantung dari banyaknya cacing yang menginfeksi di usus. Kadang-kadang penderita mengalami gejala gang...

Mengenali Tanda dan Faktor Resiko Hepatitis A dan B

Mengenali tanda-tanda suatu penyakit akan membantu kita mencegah terjadinya penularan. Karena dengan mengetahui jenis penyakit yang diderita seseorang maka kita akan mengetahui pula apa yang harus dilakukan. Demikian halnya dengan hepatitis, yang mana penyakit ini terdiri dari dua jenis yaitu Hepatitis A dan Hepatitis B. Dalam tulisan ini kami akan membahas secara terpisah karena kedua penyakit tersebut memiliki tanda-tanda yang berbeda pula. Hepatitis A Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui rute fekal oral. Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik, sedangkan pada anak < 6 tahun 70% asimtomatik. Kurang dari 1% penderita hepatitis A dewasa berkembang menjadi hepatitis A fulminan. Tanda-tanda yang ditimbulkan oleh penyakit ini antara lain: Demam; Mata dan kulit kuning; Penurunan nafsu makan; Nyeri otot dan sendi; Lemah, letih, dan lesu; Mual dan muntah; Warna urine seperti teh; T...

Tanda-tanda Terjadinya Perdarahan Saluran Cerna

Perdarahan saluran cerna dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Perdarahan saluran cerna bagian atas; dan Perdarahan saluran cerna bagian bawah. Tanda-tanda terjadinya dua penyakit tersebut berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan uraian berikut. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Manifestasi perdarahan saluran cerna bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang tidak dirasakan. Hematemesis (muntah darah) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas, proksimal dari ligamentum Treitz. Melena (feses/kotoran berwarna hita) biasanya akibat perdarahan saluran cerna bagian atas, meskipun demikian perdarahan dari usus halus atau kolon bagian kanan, juga dapat menimbulkan melena. Di Indonesia perdarahan karena ruptur varises gastroesofagus merupakan penyebab tersering yaitu sekitar 50-60%, gastritis erosif sekitar 25-30%, tukak peptik sekitar 10-15% dan karena sebab lainnya.Pasien dapat datang dengan k...

Disentri Basiler dan Disentri Amuba

Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri disentri basiler yang disebabkan oleh shigellosis dan amoeba (disentri amoeba). Keluhan yang muncul pada penderita adalah sebagai berikut: Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air besar encer secara terus menerus bercampur lendir dan darah. Muntah-muntah. Sakit kepala. Bentuk yang berat (fulminating cases) biasanya disebabkan oleh S. dysentriae dengan gejalanya timbul mendadak dan berat, dan dapat meninggal bila tidak cepat ditolong. Faktor resiko utama terjadinya disentri adalah personal higiene (kebersihan pribadi) dan santiasi lingkungan yang kurang. Disentri (Amuba Penyebab Disentri) Tindakan yang perlu dilikukan keluarga, baik sebelum maupun sesudah terjadinya disentri yaitu: Penularan disentri amuba dan basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang bersih...

Tanda dan Faktor Resiko Demam Tifoid

Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, tersangka demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk dan angka kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006). Selain tingkat insiden yang tinggi, demam tifoid terkait dengan berbagai aspek permasalahan lain, misalnya: akurasi diagnosis, resistensi antibiotik dan masih rendahnya cakupan vaksinasi demam tifoid. Tanda Demam Tifoid Tanda-tanda demam tifoid dapat dilihat dari keluhan penderita dan hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut: Demam Tifoid Keluhan  Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi dapat terjadi terus menerus (demam kon...

Orang Beresiko Anemia Banyak Disekeliling Kita

Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia. Diperkirakan >30% penduduk dunia menderita anemia dan sebagian besar di daerah tropis. Oleh karena itu anemia seringkali tidak mendapat perhatian oleh para dokter di klinik. Dikalangan masyarakat pun masalah anemia sering terabaikan dan bahkan tidak dilihat sebagai masalah serius. Padahal, jika ditelusuri dampak dari anemia ternyata memberikan masalah yang kompleks. Dari anak-anak hingga orang dewasa akan mendapat dampak darinya. Berbagai penyakit akan menjadi semakin parah jika yang bersangkutan ternyata juga menderita anemia. Keberadaan anemia ditengah masyarakat juga tidak tanggung-tanggung, dapat menyerang beberapa kelompok resiko yang memiliki populasi cukup besar dan sangat cukup untuk dijadikan alasan seb...

Tanda-Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Faktor Resikonya

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Tingkat insiden penyakit DBD Indonesia merupakan yang tertinggi diantara negara-negara Asia Tenggara. Sepanjang tahun 2013, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 103.649 penderita dengan angka kematian mencapai 754 orang. Keterlibatan dokter di pelayanan kesehatan primer sangat dibutuhkan untuk menekan tingkat kejadian maupun mortalitas DBD. Tanda-Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) akan ditemukan tanda-tanda keluhan sebagai berikut: Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital (nyeri dibelakang mata). Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut (biasanya di ulu hati atau di bawah tulang iga); Kadang diserta...

Tanda dan Cara Mengatasi Alergi Makanan

Makanan dapat menimbulkan beraneka ragam gejala yang ditimbulkan reaksi imun terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi atau non alergi. Reaksi alergi makanan terjadi bila alergen makanan menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit, saluran napas dan cerna, lokal dan sistemik. Alergen makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak adalah susu, telur, kacang tanah, soya, terigu, dan ikan laut. Sedangkan yang sering menimbulkan alergi pada orang dewasa adalah kacang tanah, ikan laut, udang, kepiting, kerang, dan telur. Alergi makanan tidak berlangsung seumur hidup terutama pada anak. Gejala dapat hilang, namun dapat kambuh pada keadaan tertentu seperti infeksi virus, nutrisi yang tidak seimbang atau cedera muskulus gastrointestinal. Orang dengan riwayat alergi pada keluarga memiliki kemungkinan alergi lebih tinggi,...

Tanda-Tanda Keracunan Makanan

Keracunan makanan merupakan suatu kondisi gangguan pencernaan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan zat patogen dan atau bahan kimia, misalnya Norovirus, Salmonella, Clostridium perfringens, Campylobacter , dan Staphylococcus aureus . Keracunan makanan dapat dikenali dengan beberapa tanda sehingga kita dapat segera mengambil tindakan yang tepat sebelum terlambat. Karena jika dibiarkan akan mengakibatkan bahaya yang fatal. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengenalinya, baik dari segi keluhan maupun dari tanda-tanda fisik seseorang yang keracunan makanan. Keluhan seseorang yang mengalami keracunan makanan dapat berupa: Diare akut. Pada keracunan makanan biasanya berlangsung kurang dari 2 minggu. Darah atau lendir pada tinja; menunjukkan invasi mukosa usus atau kolon. Nyeri perut. Nyeri kram otot perut; menunjukkan hilangnya elektrolit yang mendasari, seperti pada kolera yang berat. Kembung. Sedangkan dari segi fisik, keracunan makanan dapa...

Tanda-tanda Penyakit Lepra (Kusta)

Lepra adalah penyakit menular , menahun dan disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat. Penularan kemungkinan terjadi melalui saluran pernapasan atas dan kontak kulit pasien lebih dari 1 bulan terus menerus. Masa inkubasi rata-rata 2,5 tahun, namun dapat juga bertahun-tahun. Penderita lepra (kusta) akan mengalami keluhan berupa bercak kulit berwarna merah atau putih berbentuk plakat, terutama di wajah dan telinga. Bercak kurang/mati rasa, tidak gatal. Lepuh pada kulit tidak dirasakan nyeri. Kelainan kulit tidak sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf tepi. Orang yang beresiko terkena penyakit lepra (kusta) yaitu: Sosial ekonomi rendah Kontak lama dengan pasien, seperti anggota keluarga yang didiagnosis dengan lepra Imunokompromais Tinggal di daerah endemik lepra Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda sebagai berikut: Tanda-tanda pada kulit Perhatikan setiap bercak, bintil (nodul), bercak berbentuk plakat...

Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Tali Pusat (Umbilikus)

Tali pusat biasanya lepas pada hari ke-7 setelah lahir dan luka baru sembuh pada hari ke-15. Infeksi pada tali pusat atau jaringan kulit di sekitar perlu dikenali secara dini dalam rangka mencegah sepsis. Jika terjadi infeksi tali pusat (umbilikus) bayi akan menunjukan gejala panas, rewel, tidak mau menyusu. Untuk memastikan bahwa terjadi infeksi tali pusat (umbilikus), maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik berupa: Ada tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti kemerahan, panas, bengkak, nyeri, dan mengeluarkan pus yang berbau busuk. Infeksi tali pusat lokal atau terbatas: bila kemerahan dan bengkak terbatas pada daerah kurang dari 1cm di sekitar pangkal tali pusat. Infeksi tali pusat berat atau meluas: bila kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut. Tanda sistemik: demam, takikardia, hipotensi, letargi, somnolen, ikterus Infeksi Tali Pusa...

Penyebab dan Gejala Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Penyebab Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit kaki gajah disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria, yaitu: Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres yang dapat berperan sebagai vektor penular penyakit kaki gajah. Gejala Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) Filariasis (penyakit kaki gajah) dapat menimbulkan berbagai keluhan. Gejala filariasis bancrofti sangat berbeda dari satu daerah endemik dengan daerah endemik lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan intensitas paparan terhadap vektor infektif ...

Gejala dan Pencegahan Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi klinis yang luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia. Tikus adalah reservoir yang utama dan kejadian leptospirosis lebih banyak ditemukan pada musim hujan. Tikus Reservoir Utama Leptospirosis Gejala Keluhan yang muncul pada penderita leptospiroses berupa demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen (bagian perut), fotofobia (takut cahaya), penurunan kesadaran. Pencegahan Pencegahan leptospirosis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Pencegahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit, karena banyaknya hospes perantara dan jenis serotipe. Bagi mereka yang me...

Klasifikasi Malaria Berdasarkan Jenis Plasmodium

Klasifikasi malaria dapat dilihat dari segi jenis plasmodium. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam buku Panduan Praktek Klinis bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, edisi revisi tahun 2014. Adapun klasifikasi malaria berdasarkan jenis plasmodium tersebut terdiri dari: Malaria falsiparum Malaria vivaks Malaria ovale Malaria malariae Malaria knowlesi Nyamuk Penyebar Malaria Malaria Falsiparum Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk ke tubuh manusia melalui Anopheles betina. Plasmodium falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan tingkat kematian akibat malaria paling tinggi. Nama penyakit yang disebabkan dari Plamodium Falciparum adalah malaria falsiparum atau serting disebut malaria tropikana. Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hospes definitifnya atau merup...

Tanda Orang Terserang Malaria

Mengenali tanda-tanda orang terserang malaria sedini mungkin akan membantu kita dalam mengatasinya. Walaupun penyakit tersebut perlu dilakukan beberapa pemeriksaan khusus oleh tenaga terlatih dan yang kompoten, paling tidak kita tau apa yang harus dilakukan tanpa melakukan tindakan yang gegabah. Oleh karena itu, sebaiknya kita pelajari beberapa tanda orang yang terserang malaria sebagai berikut: Nyamuk Malaria Keluhan Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan menggigil, berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare. Tanda Fisik 1. Tanda Patognomonis a. Pada periode demam: Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai di atas 400C dan kulit kering. Pasien dapat juga terlihat pucat. Nadi teraba cepat Pernapasan cepat (takipneu) b. Pada periode dingin dan berkeringat: Kulit teraba dingin dan berkeringat. Nadi teraba cepat dan lem...

4 Faktor Resiko Terjadinya Malaria

Malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa. Beberapa kelompok orang yang memiliki faktor resiko terserang malaria adalah sebagai berikut: Malaria Riwayat menderita malaria sebelumnya. Orang yang pernah menderita malaria sebelumnya memiliki kecenderungan terserang malaria pada waktu berikutnya apabila tidak diatasi secara tuntas. Oleh karena itu, jika seseorang terserang malaria, pastikan dia mendapat pertolongan yang tepat. Tinggal di daerah yang endemis malaria. Orang yang tinggal di daerah endemis malaria cenderung akan terserang malaria jika tidak melakukan upaya pencegahan yang baik dan benar, seperti menghindari gigitan nyamuk. Hal ini sangat susah dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa. Konsultasilah dengan tenaga kesehatan demi mendapatkan metode yang baik ...

Puskesmas Bungin Berkomitmen Mempersiapkan Diri untuk Akreditasi

Puskesmas Bungin merupakan salah satu puskesmas sangat terpencil yang berada di Wilayah Kabupaten Banggai Laut, tepatnya di Kecamatan Bokan Kepulauan yang melayani 13 Desa sebagai wilayah kerjanya. Sebagai sarana pelayanan kesehatan , Puskesmas Bungin juga tidak luput dari kewajiban untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas sebagaimana puskesmas-puskesmas lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Walaupun dengan jangkauan yang sulit, baik dari Ibu Kota Kabupaten menuju puskesmas maupun dari Puskesmas menuju desa-desa di wilayah kerjanya, Puskesmas Bungin tetap berkomitmen untuk mempersiapkan diri dalam rangka pelaksanaan survei akreditasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November Tahun 2018 sebagaimana yang dipetakan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Banggai Laut. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Bungin, Abraham Tungka, di sela-sela pelaksanaan Penggalangan Komitmen Akreditasi Puskesma...

Varisela, Penyakit Kulit karena Infeksi Virus Varicella Zooster

Varisela merupakan infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne) dan kontak langsung. Penderita mengalami keluhan berupa demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal. Faktor Risiko penyakit ini: Anak-anak. Riwayat kontak dengan penderita varisela. Keadaan imunodefisiensi. Tanda Patognomonis varisela yaitu erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (teardrops). Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela. Penyebaran terja...

Pengertian dan Gejala Morbili (Campak)

Pengertian Morbili (Campak) Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles . Nama lain dari penyakit ini adalah rubeola atau campak . Morbili merupakan penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat udara melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin. Pada bayi dan balita, morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia dan ensefalitis. Salah satu strategi menekan mortalitas dan morbiditas penyakit morbili adalah dengan vaksinasi. Namun, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, ternyata cakupan imunisasi campak pada anak-anak usia di bawah 6 tahun di Indonesia masih relatif lebih rendah (72,8%) dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara yang sudah mencapai 84%. Pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara dengan tingkat insiden tertinggi ketiga di Asia Tenggara. World Health Organization melaporkan sebanyak 6300 kasus terkonfirmasi Morbili di Indonesia sepanjang tahun 2013. Dengan demikian, hingga kini,...

Gejala Tuberkulosis (TB) pada Anak

Tuberkulosis (TB atau TBC) pada Anak masih merupakan masalah besar di beberapa negara berkembang. Salah satu upaya terbaik adalah mengetahui gejala atau ciri-ciri yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Menurut perkiraan WHO pada tahun 1999, jumlah kasus Tuberkulosis (TB) baru di Indonesia adalah 583.000 orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar 140.000 orang per tahun. World Health Organization memperkirakan bahwa TB merupakan penyakit infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian pada anak dan orang dewasa. Kematian akibat Tuberkulosis (TB atau TBC) lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan AIDS. Pada wanita, kematian akibat TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas. Jumlah seluruh kasus TB anak dari tujuh Rumah Sakit Pusat Pendidikan di Indonesia selam...

Tuberkulosis (TB) Paru pada Orang Dewasa

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberkulosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Indonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar dari 22 negara di dunia dengan beban TB. Kontribusi TB di Indonesia sebesar 5,8%. Saat ini timbul kedaruratan baru dalam penanggulangan TB, yaitu TB Resisten Obat (Multi Drug Resistance/ MDR). Suspek TB adalah seseorang dengan gejala atau tanda TB. Gejala umum TB Paru pada orang dewasa adalah mengalami batuk produktif lebih dari 2 minggu, yang disertai: Gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan/atau Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat malam dan mudah lelah). Tuberkulosis (TB) Kelainan pada TB Paru tergantung luas kelainan struktur paru. Pada awal permulaan perkembangan penyakit umumnya sulit sekali menemukan kelainan. Pada auskultasi terdengar suara napas bronkh...